PERKANDANGAN
SAPI POTONG
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan sapi
potong di Indonesia masih perlu ditingkatkan, mengingat kebutuhan daging sapi
masih terbuka, karena persedian bakalan sapi potong jumlahnya kurang memadai
dengan permintaan kebutuhan pasar, Bangsa sapi potong yang bisa diusahakan
antara lain sapi Bali, sapi Madura, sapi Ongole dan sapi dari luar negeri
seperti Simental, Limousin, sapi jantan FH dll.
Usaha pembibitan dan penggemukan sapi potong di Indonesia pada umumnya merupakan usaha sampingan dengan skala usaha sekitar 1-3 ekor yang menggunakan teknologi sederhana, adapun pemeliharaan didaerah dataran rendah cenderung untuk pembibitan sedang daerah dataran tinggi cenderung untuk penggemukan. Mulai nampak adanya pemilihan bangsa sapi pemeliharaan yang produktif lebih digemari oleh peternak. Cara pemeliharaan didaerah intensif pertanian cenderung dikandangkan sedangkan daerah pertanian ekstensif di lepas di padang penggembalaan.
Dimasa yang akan datang pembibitan sapi potong diarahkan kedaerah yang lahannya cukup luas, karena persediaan pakan ternak yang memadai akan menghasilkan bakalan yang berkualitas untuk bibit atau penggemukan sampai saat ini jumlahnya masih terbatas, dengan adanya kandang semua aktivitas usaha dapat lebih mudah dilakukan seperti : memberikan pakan , mengiseminasi, mencatat pertumbuhan sapi mengumpulkan limbah ternak, dll, dengan demikian jarak lokasi kandang diupayakan minimal 10 meter dari rumah dan sebaiknya menggunakan bahan bangunan yang murah, tahan lama, dan mudah diperoleh diwilayah tersebut.
Usaha pembibitan dan penggemukan sapi potong di Indonesia pada umumnya merupakan usaha sampingan dengan skala usaha sekitar 1-3 ekor yang menggunakan teknologi sederhana, adapun pemeliharaan didaerah dataran rendah cenderung untuk pembibitan sedang daerah dataran tinggi cenderung untuk penggemukan. Mulai nampak adanya pemilihan bangsa sapi pemeliharaan yang produktif lebih digemari oleh peternak. Cara pemeliharaan didaerah intensif pertanian cenderung dikandangkan sedangkan daerah pertanian ekstensif di lepas di padang penggembalaan.
Dimasa yang akan datang pembibitan sapi potong diarahkan kedaerah yang lahannya cukup luas, karena persediaan pakan ternak yang memadai akan menghasilkan bakalan yang berkualitas untuk bibit atau penggemukan sampai saat ini jumlahnya masih terbatas, dengan adanya kandang semua aktivitas usaha dapat lebih mudah dilakukan seperti : memberikan pakan , mengiseminasi, mencatat pertumbuhan sapi mengumpulkan limbah ternak, dll, dengan demikian jarak lokasi kandang diupayakan minimal 10 meter dari rumah dan sebaiknya menggunakan bahan bangunan yang murah, tahan lama, dan mudah diperoleh diwilayah tersebut.
Dalam merencanakan
bangunan kandang bisa dirancang dengan menggunakan bahan baku bangunan
sederhana dan mudah diperoleh diwilayah usaha yang lebih dekat. Dengan
disediakan kandang lebih mudah untuk memelihara ternak dan mengatur rencana
pemeliharaan yang direncanakan lebih lanjut.
B. Diskrepsi
singkat
Mata latihan ini
membahas tentang merencanakan kandang sapi potong yang meliputi: pengertian
kandang sapi potong, ketentuan kandang sapi potong, kandang pembibitan, kandang
penggemukan, perlengkapan kandang. Pola pasture, intensif dan kombinasi
C. Manfaat
merancang kandang sapi potong.
Manfaat merancang kandang sapi
potong, adalah :
1. Memperoleh bentuk dan model
kandang yang lebih mudah untuk pemeliharaan ternak.
2. Mengetahui luas dan mutu bangunan yang akan digunakan
2. Mengetahui luas dan mutu bangunan yang akan digunakan
3. Sebagai bahan acuan dalam
pengembangan usaha sapi potong.
D. Tujuan
pembelajaran
a. Kompetensi dasar
Setelah selesai menyelesaikan
materi pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat merancang andang
sapi potong dengan benar. mengikuti proses
b. Indikator keberhasilan
Setelah menyelesaikan seluruh
rangkaian pembelajaran ini, peserta pelatihan dapat:
1. Menjelaskan pengertian kandang
sapi potong dan ketentuan perkandangannya
2. Menjelaskan kandang pembibitan
intensif
3. Menjelaskan kandang
penggemukan intensif
4. Menjelaskan perlengkapan
kandang
5. Merancang kandang pola
pemeliharaan pasture
6. Merancang kandang pola
pemeliharaan kombinasi
E. Materi pokok dan
sub materi pokok
Bahan ajar ini terdiri dari 4 bab
dengan perincian sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan, dalam bab ini
peserta dapat memperoleh informasi tentang latar belakang, diskripsi singkat,
manfaat bahan ajar, tujuan, materi dan petunjuk pelatih dalam proses pembelajaran.
Bab II. Ketentuan kandang sapi
potong
F. Petunjuk Belajar
Bahan ajar ini merupakan
pokok-pokok dasar mengenai kegiatan merancang kandang sapi potong, sehingga
diharapkan peserta sebagai penyuluh sudah bisa merancang kandang sapi potong
dengan benar.
Untuk mempelajarai bahan ajar ini, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Untuk mempelajarai bahan ajar ini, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Peserta
hendaknya memiliki motivasi dasar tentang perkandangan sapi potong dan memahami
merancang kandang sapi potong dalam kegitan penyuluhan yang dilakukan dengan
benar.
2. Peserat selama prose
pembelajaran dapat mengikuti secara aktif, tanya jawab dan praktek.
3. Membaca dengan
seksama dan berlatih menjawab pertanyaan latihan dari setiap bab, yang belum
dikuasai agar membaca ulang.
4. Buatlah rangkuman sesuai
dengan pemahaman anda sehingga memudahkan dalam materi tersebut.
5. Bisa menambah referensi yang lain, untuk menambah wawasan ilmu perkandangan sapi potong.
5. Bisa menambah referensi yang lain, untuk menambah wawasan ilmu perkandangan sapi potong.
BAB
II. KETENTUAN KANDANG
A. Pengertian
kandang sapi potong
Kandang pembibitan atau
penggemukan sapi potong adalah kandang yang dirancang untuk hidup sapi dalam
proses usaha pembibitan/penggemukan pada periode tertentu, mulai dari pedet,
sapi dara dan sapi dewasa secara baik, aman, sehat, dan cukup pergerakan.
B. Fungsi kandang
Kandang merupakan tempat untuk berlindung
ternak dari gangguan iklim, kesibukan masyarakat, binatang pemangsa dan yang
lainnya, sehingga dengan adanya bangunan tersebut sapi dapat hidup: makan,
minum, berdiri, tidur, bergerak cukup, tumbuh dengan baik.
C. Hal-hal yang
perlu diperhatikan pada kandang sapi potong
1. Ventilasi
Untuk memperoleh udara segar dan
sejuk dalam kandang, keadaan ventilasi dalam kandang perlu dibuat lebih luas
dan bila daerahnya lebih panas bisa dibuat ventilasi terbuka pada sekeliling
kandang, agar sirkulasi udara disekitar kandang lebih lancar dan suhu udara
lebih sejuk.
2. Atap
Keadaan suhu udara dalam kandang
juga dipengaruhi oleh ketinggian dan bahan baku atap kandang yang dipergunakan,
sehingga sebelum merancang kandang perlu survay lapangan bahan baku yang tersedia
mempunyai daya isolasi yang baik seperti genteng tanah. Sedangkan ketinggian
atap pada daerah yang suhunya panas lebih tinggi dari 2,75 M.
3. Pergerakan sapi
Sapi setiap hari senantiasa cukup
leluasaan dalam kandang dan dapat beraktivitas: makan, minum, berdiri, tidur,
dan sapi tidak terganggu oleh :
a. Konstruksi tempat pakan dan
minum yang tinggi
b. Kondisi lantai kandang yang
tidak rata dan licin
c. Bagian kandang yang tajam
4. Kesehatan
Sapi agar tetap sehat dalam
kandang tumbuh gemuk dengan baik maka perlu disiapkan kondisi pedukungnya
antara lain :
a. Keadaan udara dalam kandang
sesuai dengan kebutuhan sapi
b. Lantai kandang rata tidak
licin dan tetap kering
c. Kandang ada penerangan malam
hari
d. Konstruksi tempat pakan,
minum, lantai, selokan mudah dibersihkan
5. Effisiensi kerja
Dalam melakukan kerja segala
aktivitas dalam kandang dapat dikerjakan dengan mudah, murah dan cepat dalam
hal :
a. Membersikan tempat pakan,
minum, lantai, selokan dan lainnya
b. Mudah memperoleh air bersih
c. Mudah membuang faeces dan
kegiatan yang lainnya
6. Ekonomis bangunan
Perlu diketahui dalam merancang
kandang sapi perah perlu digunakan bahan yang paling murah sesuai dengan
prinsip-prinsip pembuatan kandang penggemukan sapi potong yaitu menurut
kebutuhan sapi dan orang yang akan melakukan kegiatan dalam kandang
D. KETERSEDIAAN
BAHAN BANGUNAN
Bahan bangunan yang bisa
digunakan untuk kandang sapi perah antara lain
1 Atap kandang
Genteng tanah/semen, Bambu anyam berlapis plastik, Kayu
2 Tempat pakan
Beton. Plastik, Kayu, Karet
3 Sekat tp
pakan Kayu, pipa besi
4 Tempat minum
Plastik, Karet, Beton, Logam
5 Lantai
kandang Beton berlapis karet, Kayu tebal,
6 Sekat sapi
Pipa, kayu
7 Selokan
Beton, Penutup selokan Besi , Kayu
BAB III. KANDANG
PEMBIBITAN atau PENGGEMUKAN
A. Sistem ikat/
individu
Ukuran kandang per ekor sistem
ikat meliputi:
No Instalasi kandang Pedet Dara
kecil Dara sedang Dewasa
1 Lebar tempat pakan 25 cm 70 cm
70 cm 70 cm
2 Tinggi tempat pakan 75 cm 5 cm
5 cm 5 cm
3 Lb Sekat tempat pakan 110-130
cm 120-140 cm 130-150 cm
4 Tinggi tempat minum 35 cm 55 cm
55 cm 55 cm
5 Diameter tempat minum 30 cm
50x40x30 cm 50x40x30 cm 50x40x30 cm
6 Lebar lantai 90-100 cm 120-140
cm 130-150cm 150-200 cm
7 Panjang lantai 120-150 cm
150-160cm 160-180 cm 200-220 cm
8 Kemiringan lantai peleps 1,2
–1,5 cm 1,4-1,7 cm 1,6-2 cm
9 Tinggi sekat tempat tidur
10 Lebar selokan 30 cm 50 cm 50
cm 50 cm
11 Dalam selokan 15 cm 25 cm 25
cm 25 cm
12 Gang depan 150cm 100 cm 100 cm
100 cm
13 Ketinggian atap 275 cm 300 cm
300 cm 300 cm
14 Tempat alat-alat susu 300 cm²
15 Gudang pakan 300 cm²
B. Sistem lepas
Ukuran kandang per ekor sistem
lepas meliputi:
No Instalasi kandang Pedet Dara
kecil Dara sedang Dewasa
1 Lebar tempat pakan 25 cm 70 cm
70 cm 70 cm
2 Tinggi tempat pakan 75 cm 5 cm
5 cm 5 cm
3 Lebar Sekat tpt pakan 20 cm 20
cm 20 cm
4 Tinggi tempat minum 35 cm 55 cm
55 cm 55 cm
5 Diameter tempat minum 30 cm
70x60x30 cm 70x60x30 cm 70x60x30 cm
6 Lebar tempat tidur 90-100 cm
100 -120 cm 110-130 cm 120 -140 cm
7 Panjang tempat tidur 130-150 cm
200 -230 cm 220-240 cm 230-250 cm
8 Kemiringan lantai peleps 1,5 cm
2 cm 2,5 cm
9 Tinggi sekat tempat tidur 70-90
cm 75-100 cm 80-110 cm
10 Lebar selokan 30 cm 20 cm 20
cm 20 cm
11 Dalam selokan 15 cm 5 cm 5 cm
5 cm
12 Tempat pelepasan 350 cm² 400
cm² 500 cm²
13 Gang depan 150cm 100 cm 100 cm
100 cm
14 Ketinggian atap 275 cm 300 cm
300 cm 300 cm
15 Tempat alat-alat susu 300 cm²
16 Gudang pakan 300 cm²
BAB V. PERLENGKAPAN
KANDANG
A. Peralatan
Untuk kelengpan kandang perlu
disediakan peralatan untuk membersikan kandang seperti sekop, sikat lantai
kandaang gerobak dorong, ember untuk memberikan susu pada pedet dll,
B. Gudang
Gudang yang diperlukan gudang
pakan ternak baik pakan berserat atau konsentrat
C. Tempat
pengolahan limbah
Tempat pengolahan limbah
direncanakan sesuai dengan jumlah kepemilikan sapi (untuk 3-5 ekor sapi perlu
biogas 9-10 m3)
BAB VI. PENUTUP
Merencanakan salah
satu informasi yang dibutuhkan oleh peternak/masyarakat dalam pengembangan
usaha agribisnis sapi potong, namun belum semua orang memahami dengan baik
informasi tersebut, melalui pelatihan agribinis sapi potong akan memacu
percepatan pembangunan peternakan. Dengan bantuan modul ini para peserta atau
masyakat dapat lebih mengerti dan lebih mudah untuk mempelajari bagaimana cara
merencanakan kandang sapi potong Disamping itu materi ini kami bisa dipahami
untuk membantu pengembangan agribisnis sapi potong di wilayah kerja peserta
pelatihan.
DAFTAR PUSTAKA
Adi
Wijayanto, 1983. Perkandangan Batu-Malang
Agus
murtijo, 1992, Beternak sapi potong.Yogyakarta.
Brouwer,
1975, Dairy herd, Ministry of Agriculture, The Netherland
Diggins
and Brendy 1962, Beef production practice hall, new York
Erik
Kijne, 1980. Housing and practical training in animal husbandry, Leuwarden, The
Fauzi. Netherland
Hall
and Sansoucy,1981, Open yard housing FAO, Rome
Luthan,
2006. Program Pengembangan Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen
Pertanian. Jakarta
John,1980,
Beef cattle production. University of Missouri. Columbia
Prayogo
and Han , 2002, Pembibitan sapi potong. BPPT, Wardii, 1994, Dairy farming,
GKSI, Jakarta
Ciawi Bogor, 26 Juli 2012
By Hardi, SST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar